STATISTIKA
1.
Pendahuluan
Apakah kalian tahu apa itu “statistika”
?
Mungkin dalam bayangan kalian bahwa
statistika adalah cara pengumpulan data. Di SMA/SMK kalian mempelajari
statistika menggunakan jangkuan, median, modus, mean (nilai rata-rata), nilai
maksimum, dan nilai minimum. Tak jauh apa yang kalian pelajari pada saat SMA
dengan perkuliahan. Akan tetapi pada saat perkuliahan, statistika yang akan
pelajari lebih spesifik lagi. Kalian dapat melihat penjelasan atau perbedaan
itu pada blog ini.
2.
Defini
Statistika
Sebelum kita memasuki materi
tentang statistika, saya akan memaparkan beberapa definisi statistika di bawah
ini :
a. Menurut
KBBI
statistika/sta·tis·ti·ka/ n 1 ilmu
tentang cara mengumpulkan, menabulasi, menggolong-golongkan, menganalisis, dan
mencari kete-rangan yang berarti dari data yang berupa angka; 2
pengetahuan yang berhubungan dengan pengumpulan data, penyelidikan dan
kesimpulannya berdasarkan bukti, berupa catatan bilangan (angka-angka).
b. Menurut kamus Oxford
Menurut
kamus Oxford yang telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia menyatakan bahwa
statistika merupakan praktek atau ilmu mengumpulkan dan menganalisis data
numerik dalam jumlah besar, terutama untuk tujuan menyimpulkan proporsi di
keseluruhan dari orang-orang dalam sampel yang representatif.
c. Menurut Encyclopedia
Menurut Encyclopedia
Britania, Statistika adalah ilmu mengumpulkan, menganalisis,
menyajikan, dan menafsirkan data. Kebutuhan pemerintah untuk data sensus serta
informasi tentang berbagai kegiatan ekonomi yang disediakan banyak dorongan
awal untuk bidang statistik. Saat ini kebutuhan untuk mengubah sejumlah besar
data yang tersedia dalam berbagai bidang diterapkan menjadi informasi yang
berguna merangsang baik perkembangan teoritis dan praktis dalam statistik
d.
Menurut Kamus
Webster Dictionary
Menurut
Kamus Webster Dictionary, statistik adalah ilmu yang mempelajari cara
pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisa data serta cara pengambilan
kesimpulan atas hasil survei.
3.
Sejarah
Statistika
Statistika
adalah suatu metode yang digunakan dalam pengumpulan dan analisis data dapat
diperoleh informasi yang bermamfaat. Statistika menyedikan prinsip dan
metodoloi untuk merancang proses pengumpulan data , meringkas dan menyajikan
data yang telah diperoleh , menganalisis dan pengambilan keputusan secara
ringkas. Secara ringkas pengertian statistika adalah pengetahuan yang berkaitan
dengan pengumpulan angka-angka , pengolahan , dan penganalisisan , penarikan
kesimpulan , serta pembuatan keputusan berdasarkan data dan fakta yang sudah
dianalisis. Ilmu ini seusia dengan umur peradaban ini, di mana tradisi
menghitung merupakan landasan utama dalam membangun peradaban. Semenjak
peradaban Yunani ilmu hitung sudah diperkenalkan, dan menjadi alat utama dalam
proses pengambilan keputusan. Fenomena ini bisa dilacak dalam tulisan filsof
Yunani seperti Aristoteles, maupun Plato yang mengusulkan sistem pemilihan
langsung terhadap pejabat publik di mana di kemudian hari dikenal dengan
demokrasi langsung. Untuk menghitung siapa yang paling diterima oleh masyarakat
dalam pemilihan tersebut maka aspek ilmu hitung menjadi dasar alat pembenar.
Penggunaan
Statistika sudah dikenal sebelum abad 18, pada saat itu negara-negara Babilon,
Mesir dan Roma mengeluarkan catatan tentang nama, usia, jenis kelamin,
pekerjaan dan jumlah anggota keluarga. Kemudian pada tahun 1500, pemerintahan
Inggris mengeluarkan catatan mingguan tentang kematian dan tahun 1662,
dikembangkan catatan tentang kelahiran dan kematian. Baru pada tahun 1772 –
1791, G. Achenwall menggunakan istilah statistika sebagai kumpulan data tentang
negara. Tahun 1791 – 1799, Dr .E.A.W Zimmesman mengenalkan kata statistika
dalam bukunya Statistical Account of Scotland. Tahun 1981 – 1935 R. Fisher
mengenalkan analisavarians dalam literatur statistiknya. Ilmu hitung kemudian
berkembang pesat lagi pada masa imperium Romawi. Angka angka yang disimbolkan
dalam peradaban Yunani dikembangkan dengan symbol Romawi. Meski angka Romawi
tidak praktis, dalam batas tertentu memberikan pengaruh yang luas bagi
perkembangan ilmu hitung. Angka Romawi mampu memberikan lambing terhadap angka
dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan angka Yunani. Puncak
peradaban ilmu hitung menjadi semakin cepat manakala tradisi Arab mengenalkan
simbol angka yang sederhana dan fleksibel.
Angka Arab
mampu menyederhanakan simbol menjadi simbol yang mudah dimengerti dan dapat
digunakan secara berulang secara mudah. Misal, untuk mengungkapkan angka 100,
maka cukup hanya menggunakan 2 simbol saja yang sudah dipakai sebelumnya,
demikian pula kalau harus menyebut angka 1 trilyun, angka yang dipakai tetap 1
dan 0, tinggal memperbanyak 0-nya saja. Sangat berbeda dengan angka Romawi,
setiap perubahan persepuluhan harus dikenalkan simbol baru, yang kemudian tidak
dijadikan basis pembuatan angka secara konsisten. Puncak peradaban ilmu hitung
mengalami perkembangan yang sangat pesat, tatkala tradisi Arab memperkenalkan
simbol baru angka 0. Angka ini seakan telah menjadi angka mu’jizat dalam
sejarah peradaban ilmu hitung, sebab dengan ditemukannya angka 0, maka akan
mempersingkat penulisan-penulisan yang berbasis ribuan sampai tak terhingga.
Bayangkan bagaimana menulis simbol satu trilyun jika menggunakan symbol Romawi.
Inilah salah satu sumbangan tradisi Islam dan Arab yang sering dilupakan oleh
orang. Ilmu Statistik sebagai bentuk aplikasi dan terapkan ilmu hitung sebagai
ilmu murni juga mengalami perkembangan seiring dengan semakin berkembang ilmu
hitung. Statistik yang lebih menekankan pada tradisi mencatat dan menyusun,
memungkinkan ilmu ini mulai dilirik orang dalam konteks untuk mempergunakan
hasil pencatatan dan penyusunan untuk mendapatkan pola. Pola ini menjadi sangat
penting untuk dilihat, manakala manusia dihadapkan pada pergerakan peradaban
manusia yang semakin kompleks, yang juga berarti jumlah data juga sangat
kompleks, hampir setiap detik terdapat peristiwa yang lahir, dan harus
didokumentasi. Semakin tersebarnya data, menjadikan banyak fihak perlu
mendapatkan data yang sahih, namun mudah dimengerti dan memiliki akurasi yang
baik dalam dokumentasinya. Statistik merupakan satu-satunya ilmu yang bisa
menawarkan pada tradisi mencatat ini.
Penggunaan
istilah statistika berakar dari istilah istilah dalam bahasa latin modern
statisticum collegium (“dewan negara”) dan bahasa Italia statista (“negarawan”
atau “politikus”). Gottfried Achenwall (1749) menggunakan Statistik dalam bahasa
Jerman untuk pertama kalinya sebagai nama bagi kegiatan analisis data
kenegaraan, dengan mengartikannya sebagai “ilmu tentang negara (state)”. Pada
awal abad ke-19 telah terjadi pergeseran arti menjadi “ilmu mengenai
pengumpulan dan klasifikasi data”. Sir John Sinclair memperkenalkan nama
(Statistics) dan pengertian ini ke dalam bahasa Inggris. Jadi, statistika
secara prinsip mula-mula hanya mengurus data yang dipakai lembaga-lembaga
administratif dan pemerintahan. Pengumpulan data terus berlanjut, khususnya
melalui sensus yang dilakukan secara teratur untuk memberi informasi
kependudukan yang berubah setiap saat.
Pada abad
ke-19 dan awal abad ke-20 statistika mulai banyak menggunakan bidang-bidang
dalam matematika, terutama peluang. Cabang statistika yang pada saat ini sangat
luas digunakan untuk mendukung metode ilmiah, statistika inferensi,
dikembangkan pada paruh kedua abad ke-19 dan awal abad ke-20 oleh Ronald Fisher
(peletak dasar statistika inferensi), Karl Pearson (metode regresi linear), dan
William Sealey Gosset (meneliti problem sampel berukuran kecil). Penggunaan
statistika pada masa sekarang dapat dikatakan telah menyentuh semua bidang ilmu
pengetahuan, mulai dari astronomi hingga linguistika. Bidang-bidang ekonomi,
biologi dan cabang-cabang terapannya, serta psikologi banyak dipengaruhi oleh
statistika dalam metodologinya. Akibatnya lahirlah ilmu-ilmu gabungan seperti
ekonometrika, biometrika (atau biostatistika), dan psikometrika.
Meskipun
ada pihak yang menganggap statistika sebagai cabang dari matematika, tetapi
sebagian pihak lainnya menganggap statistika sebagai bidang yang banyak terkait
dengan matematika melihat dari sejarah dan aplikasinya. Di Indonesia, kajian
statistika sebagian besar masuk dalam fakultas matematika dan ilmu pengetahuan
alam, baik di dalam departemen tersendiri maupun tergabung dengan matematika.
4.
Materi Statistika
A.
Statistika Deskriptif Dan Statistika Inferensial
Ada dua macam
statistika, yaitu statistika
deskriptif dan statistika
inferensial. Statistika deskriptif berkenaan dengan deskripsi data,
misalnya dari menghitung rata-rata dan varians dari data mentah;
mendeksripsikan menggunakan tabel-tabel atau grafik sehingga data mentah lebih
mudah “dibaca” dan lebih bermakna. Sedangkan statistika inferensial lebih dari
itu, misalnya melakukan pengujian
hipotesis, melakukan prediksi observasi
masa depan, atau membuat model regresi.
-
Statistika deskriptif berkenaan dengan bagaimana data dapat digambarkan
dideskripsikan) atau disimpulkan, baik secara numerik (misalnya menghitung
rata-rata dan deviasi standar) atau secara grafis (dalam bentuk tabel atau
grafik), untuk mendapatkan gambaran sekilas mengenai data tersebut, sehingga
lebih mudah dibaca dan bermakna.
-
Statistika inferensial berkenaan dengan permodelan data dan
melakukan pengambilan keputusan berdasarkan analisis data, misalnya
melakukan pengujian
hipotesis, melakukan estimasi pengamatan masa mendatang (estimasi atau prediksi), membuat permodelan
hubungan (korelasi, regresi, ANOVA, deret waktu), dan sebagainya.
B.
Tipe Pengukuran Statistika
Ada empat tipe skala pengukuran yang digunakan di dalam statistika,
yaitu nominal, ordinal, interval, dan rasio. Keempat skala pengukuran tersebut
memiliki tingkat penggunaan yang berbeda dalam pengolahan statistiknya.
-
Skala Nominal hanya bisa membedakan sesuatu yang bersifat
kualitatif atau kategoris, misalnya jenis kelamin, agama, dan warna kulit.
-
Skala Ordinal selain membedakan sesuatu juga menunjukkan
tingkatan, misalnya pendidikan dan tingkat kepuasan pengguna.
-
Skala Interval berupa angka kuantitatif namun tidak memiliki nilai nol
mutlak sehingga titik nol dapat digeser sesuka orang yang mengukur, misalnya
tahun dan suhu dalam Celcius.
-
Skala Rasio berupa angka kuantitatif yang memiliki nilai nol mutlak dan
tidak dapat digeser sesukanya, misalnya adalah suhu dalam Kelvin, panjang, dan
massa.
C.
Teknik-teknik statistika
Beberapa
pengujian dan prosedur yang banyak digunakan dalam penelitian antara lain:
·
Analisis regresi dan korelasi
·
Analisis varians (ANOVA)
·
khi-kuadrat
·
Uji t-Student
5.
Perbedaan Statistika dan Matematika
Dalam
bangku SMA kita menjumpai statistika di gabungkan dengan mata pelajaran
matematika, di perkuliahan mata kuliah statistika dipisahkan dengan mata kuliah
matematika agar kita dapat memahami mata
kuliah lebih spesifik lagi.
Perbedaan
Matematika dengan Statistika :
Pertama, statistika lebih menekankan kepada penalaran induktif
sedangkan matematika cenderung menggunakan penalaran deduktif. Matematika
dikatakan deduktif karena beranjak dari aksioma dan teorema sehingga
memunculkan penalaran-penalaran, model-model dan bukti baru berdasarkan aksioma
dan teorema yang telah ada sebelumnya. Statistika, dengan situasi yang sama dan
data yang sama pula bisa memberikan cara menganalisis yang berbeda dan
memunculkan kesimpulan yang berbeda pula. Hal itu membutuhkan penalaran
induktif, bekerja dengan randomisasi/pengacakan, pengambilan kesimpulan yang
sesuai dan menginterpretasi hasil yang didapat.
Kedua, matematika menyajikan abstraksi sedangkan statistika
memberikan wawasan dengan penginterpretasikan situasi nyata. Matematika
merupakan ilmu yang abstrak, pada awalnya mungkin terkesan nyata tetapi pada
akhirnya matematika akan cenderung abstrak. Sedangkan statistika lebih
cenderung ke kejadian nyata seperti untuk mengetahui berapa jumlah penduduk
yang bekerja dan merasa puas dengan pekerjaannya, mengetahui jumlah prosentasi
ikan yang ada di lautan, kita tidak bisa menggunakan perhitungan yang tepat
karena kita hanya bisa mengkira-kirakan/menginterpretasikan dari contoh kecil
yang didapat/diambil.
Ketiga,
matematika dan statistika berbeda dalam penggunaan bilangan. Matematika melihat
bilangan sebagai bagian dari operasi, generalisasi, dan abstraksi sedangkan
statistika memandang bilangan yang dihubungkan dengan situasi nyata, sehingga
penting dalam pembuatan pemodelan dan mengambilan penalaran serta keputusan.
6.
Penerapan dan Peran Statistika dalam Kehidupan
a.
Penerapan
Penerapan statistik telah dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari. Penerapan tersebut antara lain urusan biaya pendidikan,
belanja keluarga, urusan belanja negara yang melibatkan ratusan anggota MPR
seringkali diselesaikan dengan bantuan angka-angka statistik. Walaupun demikian
statistik dapat membuat fakta tampak berbeda, apabila disusun dengan cara yang
keliru, jumlah sampel tidak memadai ataupun keduanya. Statistik dapat
memberikan gambaran berdasarkan fungsi dan tujuan kegiatan yang diinginkan.
Oleh karena itu, peranan, fungsi, dan penerapan statistik sangat penting untuk
dimengerti dan dipahami juga oleh guru SD/MI.
b. Peran
-
Statistik memungkinkan pencatatan secara lengkap dari
data penyelidikan
Statistik
memampukan seorang peneliti untuk bekerja secara berurutan dari awal sampai
akhir
-
Statistic menyediakan cara-cara meringkas data kedalam
bentuk yang lebih banyak artinya dan lebih gampang mengerjakannya
-
Statistic memberikan dasar-dasar melalui proses-proses
yang mengikuti aturan yang dapat diterima oleh ilmu pengetahuan
-
Statistic memberikan landasan untuk meramalkan secara
ilmiah tentang bagaimana sesuatu gejala akan terjadi dalam kondisi-kondisi yang
telah diketahui
7.
Penutup
-
Kesimpulan
Pada awalnya, kata
“statistik” diartikan sebagai kumpulan data, baik yang berwujud angka (data
kuantitatif) maupun yang tidak berwujud angka (data kualitatif). Namun pada
perkembangan selanjutnya, arti kata statistik hanya dipakai sebagai keterangan
yang berwujud angka (data kuantitatif) saja. Statistika merupakan ilmu yang
berhubungan dengan data, sedang statistik adalah hasil penerapan algoritma
statistika pada suatu data. Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan
untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data. Statistika adalah ilmu yang
berhubungan dengan data. Dimana alat yang digunakan untuk melakukan hal
tersebut adalah matematika. Dari sudut ini terlihat Matematika dan Statistika
adalah dua ilmu yang berbeda karena mempunyai objek studi yang berbeda.
a. Menurut
KBBI
statistika/sta·tis·ti·ka/ n 1 ilmu
tentang cara mengumpulkan, menabulasi, menggolong-golongkan, menganalisis, dan
mencari kete-rangan yang berarti dari data yang berupa angka; 2
pengetahuan yang berhubungan dengan pengumpulan data, penyelidikan dan
kesimpulannya berdasarkan bukti, berupa catatan bilangan (angka-angka).
b. Menurut kamus Oxford
Menurut
kamus Oxford yang telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia menyatakan bahwa
statistika merupakan praktek atau ilmu mengumpulkan dan menganalisis data
numerik dalam jumlah besar, terutama untuk tujuan menyimpulkan proporsi di
keseluruhan dari orang-orang dalam sampel yang representatif.
c. Menurut Encyclopedia
Menurut Encyclopedia
Britania, Statistika adalah ilmu mengumpulkan, menganalisis,
menyajikan, dan menafsirkan data. Kebutuhan pemerintah untuk data sensus serta
informasi tentang berbagai kegiatan ekonomi yang disediakan banyak dorongan
awal untuk bidang statistik. Saat ini kebutuhan untuk mengubah sejumlah besar
data yang tersedia dalam berbagai bidang diterapkan menjadi informasi yang
berguna merangsang baik perkembangan teoritis dan praktis dalam statistik
d.
Menurut Kamus
Webster Dictionary
Menurut
Kamus Webster Dictionary, statistik adalah ilmu yang mempelajari cara
pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisa data serta cara pengambilan
kesimpulan atas hasil survei.
8.
Daftar Pustaka
https://dreamerzone16.wordpress.com/ilmu-statistika/
http://statistikpengantar.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-statistik-menurut-para-ahli.html
https://lutfi4math.wordpress.com/2012/02/18/perbedaan-matematika-dan-statistika/
http://kbbi.web.id/statistika
http://www.oxforddictionaries.com/definition/english/statistics
0 komentar:
Posting Komentar