Selasa, 30 September 2014

WISATA PULAU SUMBAWA



Pulau Sumbawa
Pulau Sumbawa adalah sebuah pulau yang terletak di provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Pulau ini dibatasi oleh Selat Alas di sebelah barat (memisalahkan dengan Pulau Lombok), Selat Sape di sebelah timur (memisahkan dengan Pulau Komodo), Samudra Hindia di sebelah selatan, serta Laut Flores di sebelah utara. Kota terbesarnya adalah Bima, yang berada di bagian timur pulau ini.
Pulau ini memiliki luas 14.386 km2, dan merupakan pulau terbesar di provinsi Nusa Tenggara Barat, serta salah satu dari dua pulau utama di provinsi tersebut. Titik tertingginya adalah Gunung Tambora (2.824 m), yang juga merupakan gunung api aktif. Keunikan yang dimiliki Sumbawa yaitu pulau Bungin yang termasuk dalam wilayah kecamatan alas, kabupaten sumbawa. Pulau Bungin merupakan pulau terpadat di dunia yang memiliki kepadatan 15000 jiwa/km persegi.Hal ini terjadi karena luas Pulau Bungin tidak sampai 8 hektare dan ditempati sekitar 3000 jiwa.
Secara administratif, pulau ini terdiri dari 4 kabupaten dan 1 kota, yakni:
  • Kabupaten Sumbawa Barat
  • Kabupaten Sumbawa
  • Kabupaten Dompu
  • Kabupaten Bima
  • Kota Bima
Keindahan pantai di Pulau Sumbawa tidak terbantahkan, sepintas mirip dengan pantai-pantai indah lain yang ada di pulau Lombok seperti Pantai Kuta dan Tanjung Aan. Dibukanya bandara internasional Lombok yang terletak tidak jauh dari Kuta Lombok, secara perlahan akan mengembangkan pariwisata tempat ini, bangunan-bangunan hotel besar & resort mungkin tidak lama lagi akan berjamuran, bagi sebagian besar kalangan tentu ini adalah kabar menggembirakan, tetapi bagi sebagian kalangan lain yang justru ingin menghindari hiruk-pikuk pariwisata modern seperti yang terjadi di di Kuta Bali, mungkin ini adalah pertanda saatnya untuk mencari tempat baru.
Beberapa daya tarik wisata yang dapat anda kunjungi di Sumbawa antara lain:

  • ·         Objek Wisata Budaya
Dalam Loka (The Old Palace) 


Istana kuno tersebut terbuat dari kayu yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Jalaluddin Syah III (sekitar tahun 1885 M). Saat ini digunakan/dimanfaatkan sebagai “Museum Daerah Sumbawa” tempat penyimpanan benda-benda sejarah Kabupaten Sumbawa. Istana ini merupakan dua bangunan kembar ditopang atas tiang kayu besar sebanyak 99 buah, sesuai dengan sifat Allah dalam Al – Qur’an (Asma’ul Husna). Di Dalam Loka ini kita dapat melihat ukiran motif khas daerah Samawa, sebagai ornamen pada kayu bangunannya. Miniatur Dalam Loka ini dapat dilihat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.

Wisma Praja / Wisma Daerah ( Goverment House )

–Merupakan Istana bangunan Belanda pada tahun 1932, tempat sebagai kediaman terakhir  
Sultan Muhammad Kaharuddin III, melakukan kegiatan pemerintahan. Sekarang digunakan sebagai tempat penerimaan tamu – tamu agung dan kegiatan – kegiatan upacara / resepsi yang bersifat formal, serta pertemuan kepemerintahan lainnya.

Bala Kuning (The Yellow House)

Bala kuning merupakan rumah tempat tinggal keluarga Sultan yang terakhir. Di sini dapat dijumpai benda-benda magis kerajaan, seperti : Bodong, Sarpedang, Payung Kamutar, Tear (tombak /lembing), Keris, Qur’an tulisan tangan oleh Muhammad Ibnu Abdullah Al-Jawi (+/- Tahun 1784) pada saat Pemerintahan Sultan Harrunnurrasyid II (1770 – 1790), yang selalu terpelihara dengan baik.

Dusun Pamulung

Salah satu dusun yang termasuk dalam Wilayah Desa Karang Dima Kecamatan Labuhan Badas, terletak sekitar 8 km dari kota Sumbawa Besar. Dusun ini merupakan lokasi desa wisata, karena di desa tersebut dapat disaksikan berbagai atraksi budaya daerah, seperti karaci, barapan kebo, tari-tarian tradisional serta musik tradisional.

Desa Tepal

Desa tradisional yang terletak + 37 km dari pusat kota, masuk dalam wilayah Kecamatan Batu Lanteh. Desa ini dapat ditempuh dengan berjalan kaki atau dengan berkuda. Desa Tepal menyimpan banyak budaya tradisional , karena masyarakatnya masih memegang teguh adat istiadat dan Budaya Samawa. Ini dapat dilihat dari cara berpakaian, cara hidup dan bentuk rumah yang unik, sehingga desa ini disebut juga Desa Adat.

Desa Poto

Salah satu desa di Kabupaten Sumbawa yang tetap memelihara kelestarian budaya daerah seperti tenunan tradisional, pembuatan gerabah dan atraksi permainan rakyat seperti pacuan kuda, karapan kerbau. Desa Poto yang letaknya di Kecamatan Moyo Hilir kira-kira 13 km dari kota Sumbawa besar dapat dijangkau dengan sarana transportasi darat yang senantiasa melayani trayek tersebut setiap hari.

Pulau Bungin
 

Lazimnya disebut sebagai pulau terpadat di dunia, karena kepadatan penduduknya +14.000 jiwa/km persegi. Dikenal juga sangat aman karena sejauh ini kehidupan masyarakatnya selalu rukun dan damai. Di pulau ini tidak akan ditemui lahan pertanian, perkebunan maupun peternakan. Lahan-lahan yang ada dimanfaatkan untuk membangun runah tinggal. Untuk membangun rumah baru, mereka harus bergotong royong dengan cara menyusun batu karang yang telah dikumpulkan sebelumya. Ketiadaan lahan di atas membawa keunikan tersendiri, karena ternak kambing milik penduduk setempat  tidak hanya memakan dedaunan, tetapi juga kertas, ikan laut, dan kain-kain baju yang telah robek. Pulau Bungin masih berada dalam wilayah Kecamatan Alas atau + 70 km dari kota Sumbawa besar. Untuk mencapai pulau ini tersedia perahu motor yang hilir mudik antara pulau Bungin dan Dermaga Alas atau melalui darat dengan kendaraan bermotor.
  • ·        Objek Wisata Alam
 Pantai Sili dan Maci

Objek Wisata berselancar yang terkenal dengan konsistensi ombaknya terletak di Pantai Maci dan Pantai Sili. Kedua pantai ini dapat ditempuh melalui darat dengan perjalanan kira-kira 6 jam dari Kota Sumbawa Besar atau dengan penerbangan ke Kota Bima ditambah 1 jam dengan kendaraan bermotor. Kedua pantai ini sangat terkenal sebagai tempat berselancar dan setiap tahunnya bersama-sama dengan Kabupaten Dompu mengadakan perlombaan berselancar tingkat Dunia di Pantai Hu’u.

Pantai Saliper Ate
 

Saliper berarti pelipur lara / penenang / penyejuk. Ate berarti hati.  Sesuai dengan namanya Pantai Saliper Ate berarti pantai yang dapat menenangkan/ menyejukan hati pengunjungnya. Terletak sekitar 5 km ke arah Barat Kota Sumbawa Besar. Lokasinya mudah dijangkau dengan transportasi darat ( angkutan kota).

Pantai Kencana

Pantai Kencana yang jaraknya sekitar 11 km dari Kota Sumbawa Besar merupakan pantai yang cukup menawan. Dengan bentuk pantai yang melengkung dan di kedua ujung lengkungannya masing-masing memiliki rona tersendiri. Terutama di lengkungan bagian kanannya berdiri batu karang berbentuk alami dengan bolongannya yang setiap saat dicium ombak. Di sekitar pantai juga tersedia fasilitas-fasilitas wisata berupa cottage dengan bentuk bangunan khas daerah Sumbawa.

Semongkat

Obyek wisata alam pegunungan ini berada pada ketinggian + 450 meter di atas permukaan air laut, jaraknya 17 km dari Kota Sumbawa Besar. Jalan yang berbelok-belok dengan pemandangan perbukitan dan lembah-lembah ini dapat ditempuh dengan berbagai kendaraaan. Fasilitas yang tersedia antara lain kolam renang dan shelter.

Pulau Moyo ( Moyo Island )

Terletak Sebelah utara Sumbawa  dan di mulut Teluk Saleh dengan luas + 30 ha. Pulau Moyo memiliki obyek wisata darat dan laut yang indah dan alami. Hutan tropis pulau Moyo merupakan habitat kawanan rusa, sapi liar, babi hutan dan burung gosong (megapodius) yang dilindungi. Selain itu, pulau ini  juga termemiliki air terjun bertingkat ai mata jitu. Wisata baharinya menyediakan panorama bawah laut yang indah untuk kegiatan menyelam (snorkling dan skuba diving). Bahkan mulai dari dermaga pulau moyo sudah dapat dilihat ribuan ikan kecil. Lady Diana dari kerajaan Inggris dan Prince William dari kerajaan Belanda pernah datang berlibur ke Pulau Moyo.

Pantai Ai Manis

Terletak di daratan pulau Moyo yang berpasir putih dan pemandangan bawah laut dengan terumbu karang dan tropikal fish-nya yang menawan serta hutan tropis yang ada di sekitarnya  menjadikan Ai Manis sangat cocok bagi kegiatan camping, snorkling, dan sebagainya. Dari Ai Manis dapat disaksikan tenggelamnya Matahari (Sunset).  Jalan-jalan di hutan tropis sekitar Ai Manis akan tersaji secara alami berbagai jenis flora dan fauna seperti rusa, sapi liar, babi hutan, burung koak kao, kakak tua dan burung gosong yang dilindungi. Tidak jauh dari Ai Manis terdapat gua kelelawar. Ai Manis dapat ditempuh lebih kurang 30 menit dengan speed boat dari Ai Bari Kecamatan Moyo Hilir.

Liang Petang

Sebuah gua alam yang di dalamnya terdapat batu mirip manusia, balai-balai (pantar),
alat tenun dan juga dipenuhi stalagmit dan stalagtit. Letaknya di Desa Batu Tering Kecamatan Moyo Hulu dengan jarak 29 km dari Kota Sumbawa Besar. Tidak jauh dari gua ini terdapat pula gua kelelawar (Liang Bukal).



Teluk Saleh (Saleh Bay)




Merupakan gugusan berpasir putih dengan koralnya yang indah dan beraneka ragam ikan hias dengan airnya yang tenang, sangat cocok sebagai tempat berenang dan menyelam untuk melihat pemandangan bawah laut.  Teluk Saleh merupakan perairan yang kaya dengan aneka ikan laut, seperti ikan kerapu yang hasilnya telah diekspor ke berbagai negara, antara lain Jepang, Hongkong dan Singapura. Dari Teluk Saleh  tampak jelas Gunung Tambora yang mempunyai kawah (Caldera) terluas di dunia.


 Tembora





Tambora adalah sebuah gunung di nusa tenggara barat yang memiliki kaldera dengan diameter mencapai 6,2 Km. Kaldera sebesar itu terbentuk dari letusan yang terjadi pada tahun 1815, membuat gunung yang pada pada mulanya memiliki ketinggian 4200 meter kehilangan puncaknya dan saat ini hanya tersisa sampai dengan ketinggian 2800 meter saja. Tidak hanya besar, kaldera tambora juga sangat dalam, kedalamannya mencapai 1500 meter. Letusan besar itu benar-benar membuat isi perut Tambora menjadi kosong.

Walau sudah tertidur, saat ini gunung tambora bukan gunung yang mudah untuk didaki. Dibutukan 2 hari pendakian untuk bisa menapakan kaki di puncaknya. Karena kesulitan itulah maka jarang sekali wisatawan biasa yang melakukan pendakian ke puncak gunung ini, kebanyakan dari mereka ialah para peneliti atau para pecinta alam dan pendaki gunung.

Terdapat beberapa alternatif jalur pendakian ke puncak Tambora, yang paling umum ialah melewati desa Pancasila. Jalur pendakian melalui desa Pancasila melewati 5 pos pendakian, selama perjalanan kita akan disuguhi tanjakan dengan kemiringan mencapai 60 derajat. Udara yang lembab membuat banyak lintah daun / pacet yang bergelantungan di daun siap menghisap darah anda, bahkan tumbuhan di sini dapat menyengat, membuat luka bengkak yang tidak hilang sampai berbulan-bulan. Bagi kebanyakan orang mungkin ini adalah hal yang menakutkan dan dihindari, namun bagi sebagian kecil lainnya yang memang menyukai petualangan, halangan tersebut ialah tantangan dengan bayaran keindahan kaldera Tambora yang menyimpan peristiwa besar di masa lampau.

Gili Bedil dan Gili Keramat

Gili Bedil dan Gili Keramat adalah pulau yang tidak berpenghuni. Letaknya di sebelah utara Pulau Sumbawa tepatnya Desa Labuhan Padi, Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa, NTB. Untuk mencapai dua gili yang bersebelahan itu tidaklah sulit. Jika Anda masuk Sumbawa melalui Pelabuhan Poto Tano lanjutkan perjalanan hingga ke Pantai La Pede, Labuhan Padi. Dari Pantai La Pede sewalah glass-bottom boat untuk menyeberang ke Gili Bedil dan Gili Keramat. Rute terbaik untuk mencapai gili ini adalah dengan menuju Mataram, Lombok terlebih dahulu. Sesampainya disana sewalah kendaraan dan menyeberang dari Pelabuhan Kayangan ke Pelabuhan Poto Tano. Sesampainya di Poto Tano sewalah ojek ke Pantai La Pade.
Setelah boat merapat Gili Keramat, kita sudah mulai bisa melihat panorama bawah airnya. Dari kaca speed boat aneka penghuni perairan ini terpampang dengan jelas. Berbagai terumbu karang serta ikan berwarna-warni saling berkejaran. Keindahan ini seolah begitu dekat dengan kita karena cukup jelas terlihat. Oya, sebaiknya Anda membawa segala perlengkapan snorkeling sendiri karena pulau ini masih sangat sepi dan minim fasilitas. Terumbu karang di Gili Keramat masih sangat terjaga kelestariannya. Warnanya memesona dengan kondisi yang apik alias tidak rusak. Karang keras (hard coral) maupun karang lunak (soft coral) berjajar silih berganti. Terumbu karang yang bagus adalah habitat yang baik untuk ikan-ikan di gili ini.

Situs Ai Renung, Peninggalan Budaya Megalitik



Situs Ai Renung adalah situs pertama yang ditemukan di Kabupaten Sumbawa. Adalah Dinullah Rayes (Kabid Kebudayaan Kabupaten Sumbawa) dan Drs. Made Purusa (Balai Arkeologi Denpasar) yang berhasil menemukannya melalui penelitian pada tahun 1971. Pada penelitian pertama mereka hanya menemukan 3 buah sarkofagus atau kubur batu. Sedangkan pada penelitian selanjutnya ditemukan jenis yang sama hingga akhirnya kini terkumpul total 7 sarkofagus.
Untuk melihat langsung situs ini tidaklah mudah. Kondisi jalan yang naik turun, berdebu dan berbatu diantara gugusan bukit membuat kekuatan fisik kita diuji. Pengunjung biasanya menggunakan mobil pribadi, angkutan pedesaan atau ojek menuju Desa Batu Tering. Selanjutnya, Anda harus berjalan kaki melewati jalan setapak dan kawasan hutan serta sawah selama 2 jam.

Sesampainya disana kita akan melihat sarkofagus yang terpisah pada 5 lokasi. Beberapa sarkofagus masih dalam kondisi yang lengkap namun lainnya pecah serta bergeser dari tempat yang semestinya. Sarkofagus di bagian timur laut dan utara pun serupa. Jika tenaga Anda masih kuat, mendakilah ke lereng perbukitan untuk melihat sarkofagus ganda yang ada di Gunung Sangka Bulan. Diperlukan waktu sekitar 15 – 20 menit untuk sampai ke titik ini.
Kebanyakan peti mayat yang terhampar di Ai Renung itu dipahat sejumlah ornamen seperti topeng, biawak dan sosok perempuan dalam berbagai posisi. Motif hias pada batu wadah mayat di Air Renung pada umumnya ditemukan juga pada wadah yang sama di Besuki, Sulawesi, Sumba dan Bali. Anda juga akan melihat gambar alat kelamin yang melambangkan kesuburan, sedangkan binatang melata merupakan simbol dari hubungan alam arwah. Oya, situs ini mengarah ke Gunung Sangka Bulan. Hal itu mungkin berkaitan dengan kepercayaan masyarakat pra sejarah yang menganggap arwah berada di tempat yang tinggi.  Beberapa cerita mengatakan bahwa situs Ai Renung adalah bekas sebuah pusat kerajaan, sehingga kuburan yang ditemukan di lokasi ini disinyalir milik raja dan keluarganya.
Sesuai dengan namanya, situs ini berada di areal persawahan Ai Renung yang termasuk dalam wilayah Desa Batu Tering Kecamatan Moyo Hulu. Dari Sumbawa Besar lokasi ini berjarak sekitar 35 km ke arah selatan. Nama ‘Ai Renung’ sendiri berasal dari kata ‘ai’ yang berarti air dan ‘renung’ yang berarti pohon kapuk. Maksudnya adalah air yang keluar dari pohon kapuk dan sekaligus menjadi sumber air minum penduduk pasa masa itu. Kini pohon kapuk yang dimaksud sudah tumbang dan disertai dengan menurunnya kondisi alam serta lingkungan hutan sehingga menyebabkan mata air ini sudah tidak ada lagi.

  • ·         Wisata kuliner
Singang 


Pulau Sumbawa, utamanya Kabupaten Sumbawa, selain dikenal daerah yang kaya bahan tambang dan sentra peternakan, ternyata juga memiliki khazanah kuliner yang sangat menggugah selera. Salah satu khazanah kuliner itu adalah Singang.

Singang, begitulah masyarakat di Sumbawa menamai masakan tradisional berbahan ikan segar ini. Ikan segar yang dibumbui dengan berbagai macam rempah tersebut selintas mirip dengan gulai ikan karena kuahnya.

Dari tampilannya saja, kuah Singang sudah cukup menggugah selera. Warna kuah yang kekuningan dipadu dengan warna hijau daun kemangi dan warna merah cabe rawit, menjadikan menu masakan ini terlihat segar. Sementara rasa kuah Singang yang didalamnya ada asam Jawanya, terasa agak asam, tapi sangat lezat.


Sepat



Pulau Sumbawa tepatnya di Kabupaten Sumbawa, juga menyimpan kuliner khas lain yakni ikan kuah sepat khas Sumbawa. Ikan celup kuah sepat adalah ikan bakar yang disajikan dengan nasi putih, sambal tomat dan irisan mentimun. Ikan yang dipilih biasanya adalah jenis kakap dan baronang serta berukuran sedang.

Kuah sepat terbuat dari terong, mangga muda, daun aru dan ketimun belimbing wuluh, tomat, kemiri dan asam Sumbawa. Bahan ditaruh di dalam mangkuk kemudian dituangi air. Kuah sepat disajikan tanpa dimasak lebih dahulu. Ini menjadikan kuah ini terasa asam segar. Rasanya seperti acar. Bedanya, asam kuah ini alami dari bahannya, bukan karena cuka.
Masakan yang menggunakan kuah sepat bisa disebut ikan celup kuah sepat karena cara memakannya. Daging ikan disuwir, dicelupkan ke kuah sepat lalu dicocolkan di sambal tomat, baru dimakan.
Saat menyentuh lidah, rasanya lengkap. Ada rasa manis dari ikan bakar, asam kuah sepat serta pedas dari sambal tomat. Semua papila lidah mencecap masakan. Kita akan berpikir, masakan ini lezat.
Ikan kuah sepat paling pas disantap saat makan siang. Nasi putih pulen berpadu dengan citarasa masakan ikan memberi kenikmatan dan pasokan energi setelah tenaga dikuras.
Sembari menyantap ikan kuah sepat, paling pas ditemani kelapa muda utuh dengan perasan jeruk nipis. Hmm... siang bolong nan terik jadi terasa sejuk dan segar.
Ikan kuah sepat bisa dicicipi bila Anda berkunjung ke Pantai Goa di Kabupaten Sumbawa. Warung-warung di pinggir pantai yang menyajikan kreasi kuliner ini sambil menikmati indahnya panorama pantai Tanjung Pengamas.

Gecok
Gecok merupakan salah satu masakan khas Sumbawa yang berbahan utama daging dan jeroan sapi.
dihidangkan dengan cara seperti ditumis dan dibalut dengan parutan kelapa berbumbu.

kesan garing, renyah, dan gurih menyelimuti makanan khas Sumbawa ini.




Daftar Pustaka